KONSTRUKTIFISTIK














PENDAHULUAN

Tujuan bab ini adalah untuk membahas beberapa perbuatan phisikologi kognitif yang berpengaruh dalam penelitian teknologi pendidikan. Bab phisikologi kognitif sangat luas terkadang sulit di mengerti merupakan kebutuhan yang selektif namun yang paling penting menyediakan diskusi untuk penelitian. Pendidikan teknologi sebagai disiplin di phisikologi yang relevan berdasarkan teori hampir seluruhnya pada prinsip-prinsip perilaku, ini berarti bahwa prosedur dan praktik pendidikan teknologi berkembang untuk mengkondisikan perilaku belajar dan mengajarkan kita bahwa teori lebih mudah dari pada praktis, oleh karena itu, ketika penelitian ERS mengenbangkan teori kognitif yang di kompesasikan untuk ketidak mampuan behaviorisme untuk menjelaskan aspek dari manusia teknologi dan praktek yang di lakukan dengan cara yang di terapkan telah bayak berubah.
Penelitian dalam phisikologi kognitif kelapngan sehingga alasan bab ini, dengan sebuah tinjauwan singkat sebelum masa teori kognitif dan behaviorisme bereaksi. Sejarah pengembangan phisikologi kognitif dan ilmu pengetahuan phisikologi kognitif dan ilmu pengetahuan ditujukan sedikit lebih rinci. Berikutnya bagian kedua berhubungan dengan dua teori kognitif yaitu mental dan proses. Pendidikan phisikologi kognitif adalah cara teori dari desai dan prosedur yang di terapkan untuk tugas praktis.











BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PANDANGAN SEJARAH
Sebagian besar pembaca sudah tau bahwa teori kognitif merupakan perpanjangan teori perilaku. Namun bayak dari kaidah-kaidah teori kognitif yang baru tidak kembali dari disiplin otonomi pada abad ke -19. untuk itu perkembangan diskusi dan teori phisikologi kognitif berdasarkan ke behaviorisme.

2.2 PENILAIAN
Salah satu kekuatan utama yang membentuk phisikologi sebagai disiplin yang berbeda pada akhir abad 19 adalah phisikook jerman wund (1950) membuat dua konstribusi signifikan satu konseptual dan dua metodelogi phisikologi adalah penelitian bukan dunia luar yang merupakan domain yang menjadi kajian berpilar bukan dari fisik, atau domain fisiologi.samai saat ini satupun penelitian baru phisikologi kognitifyang memberi perhatian pada persoalan pada bagaimana dunia fisikdalam beberapa kasus tidak selalu jelas dimana dunia berahir fisik dan mental . selain itu terdapat peningkatan penjelasan dari pandangan dan pengetahuan. Ini terjadi saat philosophers dan phisikolog mengusulkan bahwa pikiran dan tubuh yang terpisah dan bergerak yang telah di adakan oleh pemikiran barat sejak abad ke -17. dengan demikian wundts mengembangkan tolak ukur yang cocok untuk instropeksi sebagai sarana untuk belajar pikiran. Sebagian besar fenomena yang ada secara objektif dan karena itu langsung mampu terukur oleh pikiran yang baik dan sangat subjektif . oleh karena itu wunds mengusulkan satu satunya akses adalah belajar secara langsung dari seseorang untuk instropeksi diri dan satu satunya cara untuk melakukannya adalah melalui instropeksi
Wunds mngembangkan progam yang di perpanjang selama beberapa dekade dan tertarik dari laboratorium di bayak negara. Data yang bayak di amati adalah memberi pelajrn dari apa yang mereka pikir. Pendekatan wundts sangat masuk akal yaitu jika belajar tentang hal terbaik dengan belajar secara langsung . dan satu satunya langsung kepemikiran melalui subjek diskripsi dari diri sendiri.perkembangan terletak pada kesulitan orng berpikir tentang diri sendiri. Pada teori behavioristik mencela kekurangan dalam metode objektivitas. Berfikir tentang perubahan adalah satu satunya terkait dalam belajar apa ada ketidak pastian.

2.1.2 BENTUK PHISIKOLOGI
Kata gestalt berasal dari bahasa jerman mempunyai 2 arti yaitu bentuk/from. Bentuk mempunyai makna berdasarkan karakter individual. Gestalt phisikologi adalah belajar berbagaimana orang melihat dan memahami hubungan keseluruhan bagian yang utuh.
Werthamer 1924 menyatakan bahwa phisikologi gestalt menemukan arti dari setiap induvidu. Selain itu teori gestalt diselesaikan untuk menembus masalah asumsi ilmu dasar pengetahuan. Pada kenytaannya karakteristik ilmu terpecah menjadi komponen. Teori gestalt dinyatakan dengan cara lain prilaku yang tidak di tentukan oleh masing masing elemen tetapi dimana proses itu di tentuan sendiri oleh alam. Meskipun besar fitur phisikologinya yang di lambangkan oleh werthamer, mengharapkan teori gestalt menentukan sifat seseorang.
Keduanya telah memberikan dan menjelaskan prinsip-prinsip baru, salah satu contoh dari seluruh jumlah bagian yang di sediakan oleh ehrenfels di dunia musik. ”jika melodi akan di putar lagi dalam waktu yang sama dan tombol nada berbeda masih bisa di kenali, tetpi jika tombol yang sama di putar dalam urutan berbeda tidak akan mengenali tombol antara tombol pertama dan kedua. Sebagai contoh eefggfedcc akan segera mengenali melodi sehingga tombolyang sama namun dalam catatn berbeda. Tetapi jika digunakan urutan kedua sama tetapi kesamaan di ketahui kecuali orang yang memahami melodi.
Berdasarkan kesulitan dan kemampuan seseorang untuk mengenali melodi yang berbeda. Ehremfels menyimpulkan bahwa persamaan antara tata ruang gaya, suara, pola berdasarkan kepada suatu. Keseluruhan elemen pada prinsip pemahaman dan presepsi tentang objek dan aktivits mempegaruhi evolusi penelitian teknologi dalam pendidikan. Dalam undang-undang membentuk dasar prisip dengan megatur informasi yang di gunakan dalam rekomendasi.
Gestalt terbukti empiri untuk undang-undang perseptual phisikologi yang memberikan pnjelasan organisasi perseptual efek dari stimulus dalam hal baru.

2.1.3 THE RISE OF KOGNITIVE PHISIKOLOGI
Teori behavier di jelaskan secara rinci di buku panduan bahwa behavier hanya dapat berkembang dari pengamatan fakta dan fenonena dan hanya teori yang hanya dapat di bangun dengan dengan nmenggunakan percobaan satu atau dua faktor yang dapat bervareasi sebagai fungsi manipulasi. Prinsip-prinsip ini menyatakan dengan gambar kedua prinsip dari penelitian metode yang melibatkan teknik subjektif fenomena dan dari kesimpulan adalah tujuan pengukuran.
Ryle s(1949) konsep pikiran dimana komputer untuk aktifitas manusia yang akan menuju suatu bangsa sangat baik. Teori behavierisme dalam perkembanganya di perlukan jika phisikologi menjadi disiplin ilmiah. Namun standar objektivitas dari prilaku manusia dan pengalaman mereka dalam bentuk gambar, perasaan, wawasan. Phisikologi koknitif pada kemampuan dan kebutuhan untuk beljar(bruner 1990) psikologi baru-baru ini sebagai reaksi terhadap kelemahan-kelemahan kognitif. Teori behaviorisme mempertimbangkan dari subjektivitas dan pengalaman. Behaviorisme memperhitungkan bayak aktivitas manusia timbul karena kekhawatiran bahwa hubungan antara dorongan dan respon tidak jelas disebabkan ada mekanisme yang melakukan intervensi untuk mengurangi kemungkinan meramalkan ada tanggapan terhadap sebuah stimulus. Diberikan stimulus dan stimulus respon dari perilaku unik manusia seperti akusi dan menggunakan bahasa yang sangat komplek. (chomsky s 1964) meninjau bahasa akusi adalah contoh klasik dari sudut phisikologi kognitif dan bernilai baik.
Oleh karena itu berfokus pada proses mental yang beroprasi pada stimulus perseptual cognitif dan sistem yang biasanya untuk berkonstruksi secara signifikan/tidak ketika di buat.
Phisikologi kognitif menyatakan bahwa mereka harus belajar karena mereka sendiri dapat menjelaskan bagaimana orang berfikir dan bertindak dengan cara merika lakukan contoh dua proses transisi dari behaviorsme memori dan mental. Memoridalam kasus tersebut adalah belajar SR oleh asiosasi antara item dan di tingkatkan melalui praktis (undewood 1964) namun sekarang kami tahu bahwa ini tidk seluruh cerita dan mekanisme yang bercampur antara stimulus dan respon yang mempengaruhi. (anderson 1983) mengingat kembali apa yang ada didalamnya adalah lebih efektif jika item masing-masing memiliki suatu yang membentuk ruang (win 1986) meknisme yang bercampur antara dorongan dan respon untuk memori yang interaktif pada mental dan gambar item dan ingatan adalah peningkatan jika mereka membenyuk sebuah gambar dan mental yang muncul 2 item yang berinteraksi.
Literatur yang cukup besar mengenai peranan dalam gambar-gambar dan sekutu jenis lain adalah belajar (paivio 1971) pentingnya mekanisme ini memori dari phisikologi kognitif adalah bahwa sekali di pahami membuat mereka menjadi sangat jelas bahwa kemampuan seseorang untuk mengingat merupakan peningkatan pengetahuan.
Untuk saat ini hanya menegaskan bahwa apa yang berarti bagi orang di tentukan oleh apa yang mereka pelajari dan dapat di ingat dan memori aa yang kami belajar yang sangat di pengaruhi oleh bagaimana kami mengingat dan di pelajari. Namun hubungan timbale balik antara belajar dan memori dengan lingkungan dan pengetahuan. Sebagaimana yang kita lihat bermakna penting dalam belajar adalah faktor yang paling efektif bila memori sesuai dengan apa yang kita pelajari. Secara umum phisikologi kognitifbersangkutan dengan perilaku phisikologi dan mental gambar-gambar memberikan contoh perbedaan antara kognitif.
Teori gaslat seperti yang kita lihat karena mereka tidak dapat memastikan untuk melalui intropeksi diri nanun tidak semua kami dapat memanipulasi mereka segala reiser(1978) mata pelajaran yang mereka perbesar dalam gambar objek untuk menjelskan objek (kosslyn). Metode ang memerlukan seseorang untuk membuat mental anak daalam pikiran dan mata kedalam lokasi gambar objek yang harus diingat. (cornoldi dan pbeni 1991) menunjukan secara emperis mental, gambar dalam metodologi yang di bangkitkan oleh studi pertama beberapa studi dari gambar merupakan dari gejala konservasi warna untuk beberaapa penelitian kognitif . (anderson 1978) apapun kesimpulan tetang keberadaan dan sifat gambar hanya dapat di lihat dari jika seseorang dapat mengingat. Ini berarti bahwa phisikologi kognitif telah belajar untuk seseorang dalam proses menghafal tentang dengan dan dan mengubah sebagian teknik untuk melihat otak kognitif. Yang kedua adalah masalah metodelogi penggunaan instropeksi dari untuk mendapatkan data pad gambar metal. Ilmu pengetahuan membentuk perilaku phisikologi dari metodelogi dianggab subjektif. Oleh karena itu yang dapat di andalkan pedoman ini di jalankan penelitian kognitif.
Penelitian pendidikan yang telah dilakukan sejak (1976) dan metodelogi dari pengamatan pesarta untu berbagai fenomena berdasarkan pendekatan adalah untuk pernyataan norma tertentu untuk jenis penelitian pendidikan.

2.1.4 COGNITIF SAIN
Phisiko kognitif telah datang berhadap-hadapan dengan komputer, hal ini tidak hanya merupakan hasil dalam disiplin ilmu yang telah dikembangkan tetapi muncul dari masalah kognitif yang berusaha untuk di pecah. Pengertian kognitif untuk membangunteori langsung bermasalah tampaknya bahwa sampai waktu tersebut sebagai pengukuran langsung pada otak dalam skala besar. Salah satu cara masalah ini adalah untuk membangun teori kognitif untuk menulis simulasi komputer yang kemungkinan besar terjadi jika merupakan kegiatan kognitif untuk membandingkan perilaku di prediksikN oleh model output dari program perilaku yang di mati. Contohnya pendekatan ini ditemukan dalam karya (daut marr 1982) mar melalui asumsi mekanis manusia terlalu rumit untuk memahami fungsi mekanisme ini perlu melakukan seperti yang diihat oleh mata.
Fungsi-fungsi yang di kembangkan oleh marr sebagai proses deteksi bentuk persepsi berbagai skala dan stereopsi (marr & nishihara 1978) yangdiamati jenis sel divisual yang cocok dengan sistem yang di prediksi oleh model hampir persis .(man dan ulman ) implikasi yang di luar kekuasan marr berfungsi sebagai paragima kasus kognitif ilmu pengetahuan. Ilmu kognitif bahwa karena dekat dengan asosiasi komputer tetapi karena menggunakan komputer/fungsional. Bukti pendekatan marr dengan fungsional berarti bahwa sistem kognitif harus denfgan tidak melalui perangkat kognitif pada proses yang di aksanakan. Sebuah analogi umum di gunakan adalah perangkat lunak yang bersangkutan dengan kognitif tidak dengan komputer.(richard 1988) bahwa model kognitif phisikologi mengambil informasi melalui melakukan pada oerasi dan menjelaskan out put yang berasal dari operasi mereka.
Komputer adalah alat yang berfungsi untuk di uji yang akan di bentuk kecendrugan dalam ilmu pengetahuan kognitif untuk membuat teori sekitar komputer untuk mekonisme karakteristik di siplin ilmu. Teori kognitif di berbagai tingkatan, tingkatan yang paling deket dengan otak mekanisme kognitif adalah biologi. Tingkatan ini hampir tidak dapat di akses untuk penelitian kognitif pendekatan tingkatan kognitif bahwa jika kita tidak dapat menjelaskan pengeetahuan dalam mekanisme benar-benar terealisasi,kita dapat menjelaskan lebih dalam hal abstrak mekanisme yang kami dapat menguntungkan dengan kata lain yang berbeda tingkatan kognitif benar-benar berbeda untuk metafora yang sebenarnya berlangsung di otak
Komputer telah di asumsikan dua tambahan peran di ilmu pengetahuan yang melebihi dari sebuah model. Pertama, disimpulkan bahwa komputer untuk menguji teori kognitif akurat yang memperlihatkan perilaku bahwa hasil dari kegiatan kognitif ilmuan telah mengusulkan bayak teori dari pengetahuan yang mewujudkan informasi dalam prisip pengelolaan ilmu komputer. Dengan demikian referensi kognitif untuk imput dan output, struktur data, pengelolaan, sistem produksi, di temukan penjelasan dari penetahuan dalam pengelolaan simbol (saomon 1979). Ilmu kognitif dan dorongan untuk membuat program komputer yang ditandai dengan kemampuan untuk memahami dan kereasi yntuk kemajunn murid membuat kerja melaluai komputer.
Kendati dengan eberhasilan telah menunjukkan yang banyak dari asumsi yang berdasarkan lmu pengetahuan kognitif yang khususnya asumsi bahwa ilmu pengetahuan terdiri dari manipulasi simbol, kritikn dan asumsi ilmu pengetahuan serta komputer dan teori lebih dasarnya menyiratan bahwa para ilmuan kognitif telah hilang hilang yang berasal dari tingkatan dan percaya bahwa otak benar-benar tida memperhitungkan permasalahan dengan simbol mnipulasi seperti yan kita lihat, kognitf sain adalah pada titik teori iini dlam bevariorisme menghadapi kritikan dariproyek paraigma psikologi.








2.2 MENTAL REPERESENTATION.

2.21 BAGAN TEORI
Konsep bagan adalah penyaian tentang teori kognitif ada banyk uraian tentang schemata pada suatu bagan yang mempuyi karakterisik:
1. Suatu strukur terorganisasi dalam memori dan umpuan semua schemata yang berisi penjualan pengetahuan
2. pada sutu tingkatan yang lebih tinggi keadaan dari pengalaman kita
3. Terdiri dari konsep yang dihubugkan bersama-samadengan dalil
4. Dinamis bersedia menerima nasehat untuk merubah dengan pengalaman umum atau melaui instruksi
5. Menyediaan suatu kontek menginteperetasikan pengetahuan baru seperti halnya suatu struktur untuk menjaga.

2.2.1.1 MEMORI STRUTUR
Gagasan dimana memori teroranisasi dalam struktur pekerjaan bart eltt (1932) dalam percobaanya merancang penyelidikan nature memori yang memerlukan ingatan.
Daya ingat terutama dari waktu ke waktu secara ssitematis mempengruhi karakteristik cerita tentang peristiwa yan terjadi alur cerita da cerita struktur tidak bisa cenderung normal dibanding dengan sesungguhnya bart eltt menyimpulkan memori manusia berisi tentang interaksi dunia dan daya ingat

2.2.1.2 BSTRAK
Abstrak adalah suatu yang memfokuskan penyajian dibandinan konseptual yang dialami lansung, contohnya bila kita memperhatikan kita mengetahui warnanya, panjang bulunya, ukurannya. Sehingga abstrak yang sudah kita bangun dari pengalaman untuk menghadirkan kucing dalam memori kita. Abstraknya kucing menunjukkan bahwa ia mempunyai mata, empat kaki, mengngkat telinga dan bentuk sehingga dapatdisimpulkan bagan sebagai abstrak dalam bahasa adalah pelace yang artinya mampu untuk menjdi melalui daya iingat atau pengenalan.
(penduduk asli normandia dan lumelhart 1975) menyimpulkan abtrak adalah keadaan umum yang skematabuatan bermanfaat. Jika memori kita menyandi pengalaman memerlukan daya ingat dalam rangka mengidentifikasi peristiwa objek pada kesempatan diatas informasi itu dicegah dari identifikasi beberapa hal sebagai contoh boleh mengindentifikasi seeokor pinguin yang mempunyai sedikit burung.

2.2.1.3 JARINGAN
Skemata telh menghafalkan dan diuraia dalam banyak cara salah satu dari peta konepsi bagan yang telah dipinam sebagai jaringan yang dihubngkan oleh mata rantai ilustratif ( palmrmer’s 1975) adalah suatau baan untuk menghadirkan onsep bagan yang terdiri dari tagkai pohon dan mata rantai yang menguraikan hubungan antara tangkai pohon yang pusatnya dalam jaringan. Jika pada manusia adalah kepala yang man mewakili corak lain adalah muka seperti hdung, mata, dan mulut. Mata dihubungkan dengan kepala oleh tiga mata ranntai pada penempatan bentuk dan ukuran dalam hal ini bagan berhubungan dengan luas, bentuk, orientasi yang berfariasi dari masalah . Sebagai contoh bagian muka, mata selalu hidung disimbolkan bahwa indifidu tidak melawan dari informasi baru.

2.2.1.4 STRUKTUR DINAMIS
Ketika belajar informasi baru dari instruksi / dari interaksi sehari hari denagn lingkungan adanya perubahan terhadap pemahaman dan memori kita di dunia. Suatu teori mengusulkan bahwa pengetahuan secara kondisi menginterpretasikan suatu yang baru di alami. Piaget (1968) thorndyke danhayes-roth(1979) menghubungkan dari bawah ke atas dan top-down yang berhubungan secara dinamis untuk mencapai keseimbangan pengalaman di dunia.
Prosesnya : ketika kita menghadapi suatu objek baru, pengalaman dan informasi kita berusaha untuk sesuai dengan corak dan stuktur yang ada dalam memori
Plames’s (1975) menguraikan apa yang terjadi ketika seseorang di tujukkan simbol kepala dan semangka dan mata adalah apel , hidung disimbolkan buah pir dan mulut adalah buah pisang. Contoh ini membawa pentingnya struktur schemata dan menggambarkan fakta bahwa penggambaran pada sesuatu bagan ke degelasi baru pada pertentngan lokal dan gelobal.
(rumelhar 1981) mendiskusikan perbedaan pentingnya tingkat perubahan yang berlangsung dengan penambahan ciptaan bagan di dalam kasus pertambahan dan pertentangan schemata dan informasi baru menjadi sangat sederhana kedalam suatu bagan (rumelhar 1981) menguraikan ciptaan bagan oleh analogi.

2.2.1.5 BAGAN SEBAGAI KONTEK
mengerjakan suatu bagan bertindak sebagai suatu tempat penyimpangan pengalaman. Hal itu menjadikan konteks yang mempengaruhi bagaimana kita mengintepretasikan pengalaman baru kedalam sumber pengalaman tentang bartlett pad teori yang mempuyai perkembangan sebagaian besar dari riset dalam comperehension berperan schemata yang bersifat menentukan dari dalam teks riset mendesai untuk studi ini memerlukan activition suatu bagan di bagun dengan baik untuk menetapkan suatu konteks (branford dan jonshon 1972) mempunyai pokok pelajar suatu teks yang menjadi muncul seperti jambaran contoh sebuah cerita yang munculdi perkenalkan k kelompok orng yang berada yaitu tentang angka besi atau suatu penjara di tafsikan angka besi jika musisi menafsirkan cerita tentang pemain musik.(meisser 1976) beragumentasi bahwa schemata menghalangi penafsirantetapi mempengaruhi people antisipasi yang mereka temukan kedalam lingkungan.

2.2.2 BAGAN TEORI DAN BIDANG PENDIDIKAN TEKNOLOGI
Bagan teori telah mempengaruhi teknologi di bidang pendidikan dalam berbagai cara sebagai contoh dalam rangka menyedikansuatu relevan untuk belajar sesuatu. Brigg dan wager (1988) daya ingat presequi merangsang lokasi belajar (reigeluth s 1983) dalam teori pengembangan tentang instruksi terdiri dari hal-hal untuk perbaikan yang progresif mata ada 3 cara enducational teknologi yang di gunakan teori bagan dari gagasan berwujud. Teori penyajian kognitif yaitu;
I. Asumsidan mencoba mendukung schemata aar lebih efektif membangun material jika struktur pertemuan berepotasi menyangkut bagan pada garis riset meluas dalam dunia untuk mengusulkan dan mengesahkan suatu teori audiovisual yang pada umumnya lebih visual di banding pendidikan dan berhubungan dan peran, gambar dan ilustrasi grafik.
II. Cara teknologi bidang pendidikan telah menggunakan teori bagan untuk di kembngkan pada teknik oleh siswa untuk memaksakan struktur cara mereka belajar dan begitu membuat makin beralasan teknik ini di tunjukan istilah informasi.
III. Usaha untuk mengguakan schemata untuk menghadirkan informasi dalam informasi dalam suatu komputer dan dengan demikian untuk mmungkinkan saling berhubungan dengan informasi dan cara-cara yang disamakan dan asimilasi manusia.

2.2.3 IMAGINAL MENYADI
ada dua cara dimana grafik dan gambar dapat dapat mmpengaruhi bagaimana informasi di simbolkan dalam schemata beberapa hal menyatakan bahwa suatu gambaran di simbolkan secara langsung seebagai mental gambaran . riset bin menyatakan bahwa gambaran atu grafis memaksakan suatu struktur pada informasi yang pertama dan proporsi yang di simbulkan oleh karena itu gmbaran informasi yang mengizinkan gambaran diciptakan dalam bangan menjadi aktif.
Riset marginal menyed diselenggarakan dalam kerangka terpisah yang di hubungkan oleh memori . teori (kulhari 1994) berasumsi bahwa orang menjadi delegasi sebagai dalil seperti bahasa pada mental gambaran riset di buktikan.
1. picture grafi brisi informasi yang tidak di masukan ke dalam teks
2. informasi di tujukan dari grafik dan gambaran lebih mudah untuk mengingat sebab di simbolkan kedalam mmori, sistem, dalil seperti gambaran di banding dalam bentuk teks
(kulhavy 1981) mempunyai pokok belajar yang mendengarkan naratif gambaran wilayah memetakan pokok mengingat informasi yang lebih mengenai ruang yang berhubungan dengn daya ingat informasi yng di petakan.

STRUKTURN MENYANDI
Bukti klai bahwa grafik membantu para siswa oganize dengan menentukan struktur dari bagan dalam bagan yang disediakan yang sudah di uji hubungan antara representasi mengenai ruang dn daya ingat. Asumsi bahwa struktur ruang dari informasi mencerminkn struktur yang semanti informasi yang di sandikan sebagai contoh (winn 1980) teks yang di gunakan dengan atau tanpa diagram blog untuk memberi penjelasan tentang makanan khas. Pemikiran subjek struktur semantik mewakili isi obtained kunci untuk mengafal misalnya pemakan tumbuh tumbuhan konsumen. Hal itu dapat meningkatkan stuktur diagram para siswa mengafal tanda.
(mcnamara dan hirtle 1989) mempunyai pokok belajar tataruang yang mengenai ruan objek umum. Arecognitif teks mentargetkan materi adalah prined yang baik dalam maupun di luar. Memproduksi tanggapan lebih cepat untuk materi dibanding diriferen item seikal. Penempatan suatu itu dalam satu orang di tentukan karena kebayakan mengenai ruang dari materi original tataruang. Menamara juga mengungkapkan pokok belajar tataruang benda nyata di tempatkan dalam suatu area di atas lantai yang di bagi oleh penghalang rendah kedalam 4 kwadrant samaukuran. Daya ingat memproduksi batasan-batasan phisik dalam kategori objek yang di simbolkan mengesampingkan efek mengenai ruang absolut. Sebagai contoh daya ingatwaktu istirahat lebih lambat secara phisik terpisah oleh suatu materi yang lebih lanjut terikat dalm materi yang sama. Hal ini simpulkan bahwa rekomendasi tentang kapan dan bagaimana caranya untuk menggunakan gambar dan grafik.

SCHEMATA DAN INFORMASI MEMETAKAN.
Startegi memanfaatkan isomorfisnya grafik yang struktural dan pengetahun schemata membentuk basis untuk berbagai teks dan informasi pada pengertianyang meningkatkan keterampilan belajar riset di atas efektivitas strategi dan aplikasi pada suatu contoh halaman yang terbaik bagaimana teori kognitif di gunakan interview para perencana.
Asumsi yang mendasari semua informasi mapping strategi bahwa jika informasi terorganisasi dalam ,memori akan jadi di ingat lebih mudah dihubungkan dengan informasi baru. Para siswa dapat memanfaatkan organisasi informasi yang mengenai ruang pada apa yang mereka organisir dalam memori. (hughes 1989) para siswa belajar jalan untuk menghadirkan informasi yang ada pada teks dalam diagram. Dalm teknik ini membangun dengan konsep yang mereka pelajari seperti label lisan dan hubungan bentuk dan panah. Karakteristik teknik ini adalah para siswa membangun petainformasi untuk mereka dalam diagram yang di ciptakan orang lain. Para siwa memerlukan peta untuk memproses dilegasiyang berisi offortful cara yang istimewa pada ukuran tetang dalam menggagas yang di tujukan pada atribut strategi pelajaran efektif.
Beberapa teknik radial yang kunci menghafal pusat diagram yang berhubungan konsep terpasang dari pusat . meski demikian orang lain memelihara format penggunaan lambang kusus untuk menyandi inter concept relation seperti tanda sama atau berbeda. Dengan mengabaikan format pemetaan informasi mapping teknik sudah membentuk bagian dari keterampilan studi kasus lain yang di gunakan untuk meningkatkan membaca mengerti. Informasi pemetaan telah di tujukan bermanfaat untuk siswa menulis tentang apa yang mereka punya.informsi pemetaan juga memiliki bukti untuk menjadi teknik sukses dalam konteks.
Informasi teknik yang di gunakan kebayakan meningkatkan pengertian yang berhubungan dengan konsep materi sebagai contoh suatu redial keluar gris berdasar pad konsep kuda menunjukkan bahwa kuda sebra adalah suatu anggota kuda yang hidup di alm afrika padang rumput terbuka. Dari tata ruang pesta radial anggota kuda yang semacam itu berbeda interconcept di banding hubungan padang rumput dan afrika. Oleh karena itu untuk mengorganisir instruksi sedemikian sehingga suatu sebra tempat kediaman pada waktu yang sama zebra di tempatkan pada taksonomi mamalia.





SKEMA
Skema yng strukturan membuat mereka terutama pada ilmuan berkerja dalam area kecerdasan tiruan ini karena mereka dapat menggunakan bahaya yang sama dengan bahasa komputer dan oleh karena itu dapat menyediakan suatu mata rantai yang menyenangkan antara mengawaki dan pikiran tiruan. Disini skema menyediakan straints pada arti dari informasi bahwa komputer dan pemakaian berbagai buatan itu adalah interaksi antara yang lebih bermanfaat dan dapat dikendalikan. Meskipun demikian, skema tidak bisa bertentangan dengan tiap-tiapperistiwa yang mungkin terjadi.
Di masa yang akan, para para progremer akan selalu berkerja giat tentang suatu fakta yang mengesankan tentang dunia. Jika hal ini sukses akan jadi kesaksian penggunaan pengetahuan umum untuk memecahkan masalah dan mengkonfirmasikan batas yang menjenuhkan. Mungkin mereka tidak mengatur pengetahuan dunia meraka di dalam struktur yang di gambarkan sebuah pemikiran menjadi tidak jelas dan batasan batasan antara skema tidak jelas dan dapat diserap.

MENTAL MODEL
Suatu mental model, seperti suatu bagan adalah suatu struktur yang bereputasi baik beerisi dunia pengetahuan. Ada 2 kenyatan mental model yang membuatnya berbeda dengan skema 1.> penyajian objek dalam bentuk apapun dan model yang tidak tertulis 2.> uraian bagaimana perubahan suatu objek dan efeknya terhadap yang lain. Secara kasar suatu model mental konsepsinya lebih luas dibanding suatu bagan karena menetapkan tindakan yang menyebabkan antara objek berlangsung didalamnya.
Istilah lingkungan menarik perhatian kiasan yang visual yang sering mengiringi diskusi mental model. Ketika menggunakan mental model, kita lihat sesuatu penyajian tentang linkungan di dalam ”mata pikiran” . penyajian ini mempunyai kaitan yang serupa dengan pandangan biologi kita. Singkatnya suatu model mental dapat berkembang seperti komputer atau flim dan dilihat oleh mata pikiranketika sedang bereaksi.minat terbesar di dalm model mental oleh bidang pendidikan adalah tiruan teknologi dalam cara-cara yang menjadikan pelajaran untuk menciptakan kebaikan. Ini enyiratkan, seperti kasus penciptaan bagan, peristiwa dan material intervi yang di pelajari siswa untuk membangun suatu mental model guna mengembangkan pemahaman. Ada 7 ukuran material intervi yang harus di padukan untuk mempengarui mental model guna meningkatkan pemahaman suatu model yang baik adalah;
1. complet ; berisi semua objek, wilyah dan sistem tindakan.
2. ringkas
3. padu ; beri perasaan
4. konkret ; diwujutkan pada suatu tingkatan tang sesuai
5. konseptual ; berpotensi/ penuh arti
6. conrrect ; objek peristiwa di dalam kores ponden berhubungan deng objek nyata
7. consederate ; penggunaan kosa kata dan susunan yang sesuai

MENTAL PENYAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEAHLIAN
Pengetahuan akan menghadirkan perubahan skema / mental model ketika kita berkerja dengan itu dari waktu ke waktu. Kesalahan yang paling besar di dalam bidang ini telah terjadi ketika para perancang intrvi sudah mengira bahwa analisis tugas perlu menguraikan perilaku tenag ahli di banding orang baru. Secara keseluruhan mengabaikan fakta bahwa keahlian di kembangkan dalam langkah-langkah dan orang baru tidak bisa semudahnya ada di sana di dalam satu lompatan.
Ke luar dari tradisi tingkah laku yang melaju kebayak pemikiran di dalam teknologi bidang pendidikan, muncul asumsi bahwa penguasaan diakibatkan oleh intruksi di dalam penguasaan belajar, intervi adalah satu-satunya yang mampu memberu waktu yang di perlukan untuk belajar sesuatu. Oleh karena itu memberikan cukup waktu seseorang dapat belajar apapun tetapi bukan keterampilan tingkat tinggi seperti memecahkan masalah.
Dalam hal ini, keahlian tidak muncul secara langsung dari interaksi mungkin mulai dengan beberapa intruksi, etapi itu dikembangkan secara penuh hanya dengan kedewasaan dan pengalaman (low dan woger 1991).
dengan keahlian mucul kesepakatan keputusan yang lengkap dengan penciptaan dan tindakan. Ketika sesuatu hal berlanjut normal, jangan memecahkan masalah dan jangan membuat keputusan, lakukan saja apa yang secara normal bekerja. Dengn pengalaman itu muncul kemampuan keahlian untuk bertindak dengan cepat dan tepat.dari informasi tanpa penelitian.
Beberapa hal yang menyangkut pengembangan keahlian ;
1. siswa harus memulai pelajaran dengan fakta dan aturan yang jelas sekalipun hasil akhirnya akan menjadi tenaga ahli yang berfungsi yang sempurna tanpa menggunakan sama sekali.
2. siswa mulai mempelajari situasi pengetahuan dan keterampilan sejak dulu.
3. siswa menjadi lebih ahli, mreka mampu merasionalkan dan mengartikan lasikan kembali untuk pemahaman situasi dan solusi permasalahan mereka.
Tenaga ahli hanya menyakinkan saja dan tidak mulai berkerja spesifik pada masalah yang dapat di lukiskan pemecahannya ini berarti pnilaian itu dari ap yang siswa pelajari ketika keahlian mereka sulit ditingkatkan dan tidak mungkin dengan menggunakan tes pengetahuan secara diam-diam dapat di ukur sehingga kita dapat mengamati bahwa teknologi bidang pendidikan kebayakan di gunakan dari waktumembangun secara tegas dan istruksi yang terukur hanya relevan bagi langkah awal dalam proses mempeeroleh keahlian. Ada2 implikasi pertama kita baru-baruini sudah mengabaikan potensi teknologiuntuk membantu masyarakat belajar apapun kecuali fakta dan saran-saran dan aturan . dalam rencana yang kita uraikan demikian perlu dimaksudkan agar lebih cepat di gantikan olh keterampilan dn pengetahuan jenis lain yang menyajikan kita untuk belajar secara efektif di dunia. Kedua dengan berdasarkan instruksi pda keterampilan dan pengetahuan tenaga ahli kita dengan sepenuhnya mengabaikan pengembangan yang di perpajang telah telah mendahului status itu dari itu siswa harus melalui langkah langkah berbeda yang mencampuri orang baru dan kahlian dan tidak ada lagi lompatan yang secara langsung dari langkah ke langkah.dibandingkan seorang anak yang dapat meninggalkan langkah pengembangan preoprasio hal piaget untuk operasi formal tanpa campur tangan langkah-langkah pengembangan.
Di dalam uraian beriutnya kita lihat dengan singkat secara sepsifik bagaimana keahlian di peroleh memusatkan pada 2 proses teori automaticas dan pngetahuan organisasi.



2.2.8.1 AUTOMATICAS
Dari semua tanggung jawab kehlian tenaga ahli itu harus jelas masih menyakinkan apa yang mereka pelajari sebagai orang baru tetapi lebih sering daripada tidak, mereka melakukannya tanpa berfikir tentangnya. Otomatisasi motor keterampilan adalah langkah menuju kehlian yang terjadi penjelasan menyangkut proses itu dengan memungkinkan tenaga ahli untuk berfungsi tanpa perhatian yang sengaja mereka lakukan, automaticas membebaskan sumberdaya teori bahwa tenaga ahli nanti bisa membawa ke permasalahan yang muncul dan sampai sekarang peritiwa yang tidak di alami ini telh di dukung untuk menjadi kasus keterampilan berbeda seperti ketika belajar keterampilan phisikomotor mengembangkan keterampilan sebagai guru, pengetikn, dan penafsiran sinar x. Automaticas terjadi sebagai hasil yang oveerlearning. Di bawah penguasan model belajar seorang siswa praktek secara interaktif sampai di tentukan beberapa ukuran yang di sampaikan. Pada saat itu siswa di ajar dn praktek tugas berikutnya. Di dalam kasus overlearning siswa terus menerus praktek setelah menguasai, sekalipun yang di capai adalah 100% semakin sering praktek penggunaan keterampilan dan keahlian di luar penguasaan semakin mengalir dan otomatis ketrampilan akan menjadi in karena praktek membagi pengetahuan yang terpisah dan di padukan ke dalam bagian yang lebih besar.
Aderson (1983-1986 ) menytakan proses ini sebagai bingkai kumpulan pengetahuan menjadi cara sama halnya komputer yang menyusun statemen suatu suatu bahasa ke dalam suatu kode yang dijalankan maka pengetahuan yang pertama kita peroleh seperti pernyataan tegas atau fakta yang dikutip dengan praktek yang diperluas kedaam pengetahuan dan ketrampilan yang akan maju keluar sendiri dengan bebas untuk diberi perhatian. Demikian juga Landa (1983) menguraikan proses pengetahuan di jalan pertama yang dibentuk kedalam terampil kemudian kemampuan sampai praktek.
Pada tahap awal mempelajari sesuatu, secara konstan kita memacu kepada statment untuk berpikir dan bertindak. Kelancaran hanya datang ketika kita sedang menujuk kejelasan apa yang kita ketahui. Praktek lebih lanjut akan memutar ketrampilan kedalam kemampuan yang ditandai dengan yang kita alami yaitu cara yang intuitif dalam membuat sesuatu.

2.2.8.2 ORGANISASI PENGETAHUAN
Disebutkan dengan singkat diatas tenaga ahli nampak untuk memecahkan masalah dengan mengenali dan menginterpretasikan contoh pola didalam badan informasi bukan dengan merinci informasi kedalam bagian utamanya jika automatikas sesuai dengan proses teori keahlian kemudian organisasi pengetahuan mmenjadi penyaji mental yang sejenis tentang pengetahuan tenaga ahli. Ada bukti yang pantas dipertimbangkan oeh ahli dijalan yang berbeda dari orang baru itu nampak bahwa informasi dikarakteristikan saraf tak sadar tenaga ahli yang memimpin penetahuan untuk mempertimbangkan contoh pola informasi ketika mereka diperlukan untuk memecahkan masalah dibanding meningkatkan cara yang mereka periksa secara menyeluruh untuk menetukan suatu jawaban.
Mempola pengenalan adalah adalah suatu lebih seketika/spontan proses & ole karena itu tidak di pengaruhi dengan terus meningkatnya gerak permenit teori rep mental resentation sudah mempengaruhi riset teknologi di bidang pendidikan.
Mental penyajian adalah juga kunci ke peta informasi teknik berdesing yang sudah membuktikan untuk membantu para siswa memahami dan mengingat apa yang meraka baca.
Cara di tempuh oleh penyajian mental berubah dengan pengembangan keahlian yang telah menerima lebih sedikit pada tention dari teknologi bidang pendidikan.

1.3 PROSES MENTAL
Semua dari apa yang mengikuti dalam bagian ini memprcayai pada bersandarkan asumsi bahkan tindakan teori membedakan pada penyajian mental berubah dalam beberapa cara kedalam pengethuan dunia yang mana kita pelajari.

3macam proses mental yang bertalian
• pengelolahan informasi
• manipulasi melalui pengamatan
• konstruksi pngetahuan

1.3.1 PROSES PENGAMTAN INFORMASI
- teori adalah suatu intervismulus yang di tangkap oleh berbagai variabel yang menghasilkan suatu tanggapan pada siswa
- suatu masalah utama dari pendekatan ini untuk menjelaskan pada manusia adalah bahwa manusia adalah mahluk yang tidak cukup pada pengelola informasi
- pengelolahan informasi model pengamatan dalam proses pembentukan teori yang sudah diangkat

1.3.2 PENGAMATAN LAMBANG MANIPULASI
Gagasan adalah cara berpikir kita menggunakan lambang dan penyajian ada suatu direct yang memetakan antara tindakan dan objek ekternal dunia serta lambang.
Kita harus mempertimbangkan kedua aspek dimana orang dapat memanipulasi lambang secara mental dan apa yang terjadi adalah sebagai hasilnya. Menurut khlar & kotovsky’s (1989) hasil risetnya di dasarkan sebagai besar pada dugaan bahwa manusia memberi alasan beroperasi dengan aturan menjadi informasi yang mengenakkan di formasi sedemikia untuk mengungkapkan solusi kepermasalahan.
Setiap pokok ateri harus di baca sampai habis dan tersetruktur sampai di temukan sesuatu yang relefan untuk di jadikan sebuah informasi yang mana dalam hal tersebut mengandung pernyataan tentang inti dari informasi tersebut.
Kebutuhan manipulasi lambang untuk memecahkan suatu masalah dipindahkan keteka konfersi dari rep grafis resentatio di kenal. Tanggapan yang paling cepat akan di jadikan pokok di dalm kondisi yng tersetruktur.
Lambang diperlukan untuk menyimpan memori dan menggerakkan melalui perbandingan mengusut hubungan antara variabel ketika lambang diwakili oleh diagram ataupun grafik hubungan antara variabel akan menjadi sebuah sistem
Pencarian menjdi gagasan dimana kata kata dan gambaran dapat berkerja sama untuk membantu para siswa untuk memahami informasi secara lebih aktif dan efisien orang menandai informasi menjadi 2 sistem mmori yaitu;
1.sitem lisan
2.sistem imaginal
Dengan manipulasi lambang yang menghadirkan peristiwa dan objek di dunia nyata telah di sebut dalam sebuah pernyataan

1.3.3 PENGAMATAN PENGETAHUAN KONSTRUKSI
Suatu hasil mengenai manipulasi mental lambang adalah konsep baru yang di ciptakan dengan mengkombinasi gejala secara mental di wakili mengarah ke penciptaan baru yang boleh/ tidak boleh sesuai dengan hal di dunia nyata.
Orang-orang membangun pemahaman dalam cara yang sering menantang ungkapan orang lain ketika semua memiliki pemahaman yang berbeda kadang-kadang lebih tajam dari orang lain mengembangkan konstruksi pengetahuan antara induvidu di suatu tempat baik pengetahuan dan keterampilan harus seragam tapi hal ini malah berdampak buruk karena bagaimanapun seseorang dapat memberi alasan sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang mereka dapat tampa perbedaan pemaksaan untuk menjawab pernyataan dengan benar yang mengikuti sebagai hasilnya.
Teknologi pendidikan harus terkait denga berbagai para siswa saling berhubungan dengan lingkungan dimana teknoloi menematkan mereka dan dengan bagaimana objek dalam lingkungan itu nampak dan bertindak.
Hanyalah melalui aktivitas teori dapat berinteraksi dengan siswa untuk melairkan isi dari teori itu sendiri bahwa orang dapat belajar apapun semaksimalnya.

1.4 TEORI THEORYAND

Teknologi bidang pendidikan.

1.4.1 teori praktik dan intervi mendisain
Tujuan dari bidang apapun termasuk bidang teknologi pendidikan adalah peningkatan kualitas praktik.
Tujuan disain adalah memiih alteratif untuk mencapai hasil yang baik.
Karena hasil tidak selalu optimal maka diperbolehkan untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan kemampuannya
• Siswa perlu melihat contoh nyata dari materi yang diberikan
• Siswa perlu terlibat dalam mengkoreksi format kerjanya
• Siswa perlu pratek dari teori tersebut
• Siswa perlu seautu mekanisme yang menerangkan dan mengoreksi kesalahan meraka.
Pengetahuan pokok tentang seseuatu instruksi tidalah cukup kita harus mengetahui bagaiamana memilih strategi alternatif




1.4.2 Teori Behaviorisme
Prinsip pokok dari teori tingkah laku adalah bahwa ada suatu mata rantai yang dapat dipercaya dan dapat diramalka antara suatu stimulus dan tanggapanitu dihasilkan dari dalam diri seorang siswa
Kegagalan pengajaran dianggap berasal dari ketiadaan pihak (guru) yang cukup ahli yang dapat mengoreksi dan membuat analisa lebih banyak untuk menguji peserta didiknya.

1.4.3 Teori kognitif dan kemungkinan meramalkan perilaku
Teori kognitif menyatakan tanggungjawab manusia dalam belajar dan perilaku sebab akibat dan mempertimbangkan faktor yang menengahi antara stimulus dengan tanggapan.
Mengapa suatu perubahan didalam teori seharusnya diserai oleh suatu perubahan prosedur untuk aplikasinya
Karena didalam teori tersebut kita harus menemukan bukti yang analistis empiris dan diakui kebenarannya oleh banyak orang.

BEHAVIORISTIK DAN TEKNOLOGI

PENDAHULUAN

A. latar belakang

baru – baru ini pemerintah akan menaikkan gaji guru hampir 2 X lipat dari gaji pokok. Namun dengan penaikan gaji tersebut pemerintah menuntut para guru dari berbagai golongan. Untuk mencapai hal tersebut pemerintah mewajibkan untuk mensertifikasi para guru-guru untuk menjadih lebih profesional
guru profesional tentunya harus bisa menguasai materi dan lancar dalam penyamaian materi tersebut kepada para peserta didik. Ada beberapa yaitu kostruktional dan behavioristik yang masing – masing memiiki kelebihan dan kekurangan tersebut. Dalam behavoristik terdapat model –model pembelajaran yang dapat digunakan oleh para guru untuk menjadi guru yang profesional.
Permasalahan permasalahan tersebut yang dijelaskan diatas menjadi latar belakang pemilihan judul makalah kami ” behaviorisme dan techologi pembelajaran ”. Dengan adanya makalah ini diharapkan para guru dapat menerapkan model –model pembelajaran yang ad dalam behaviorisme meskipun sekarang kurikulumnya KTSP

B. Rumusan masalah

a) Apa Pengetian dari behaviorisme ?
b) Apakah Dasar dari terori behaviorme terbentuk ?
c) Apakah perbedaan antara behaviorme dan konstruktivisme ?
d) Model – model pembelajaran apa yang ada dalam behariosme ?

C. Tujuan

a. Pengetian dari behaviorisme
b. Dapat mengetahhui Dasar dari terori behaviorme terbentuk
c. Dapat mengetahui perbedaan antara behaviorme dan konstruktivisme
d. Dapat mengetahui dan menerapkan Model – model pembelajaran yang ada dalam behariosme

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dari Behaviorsme

Aliran behaviorisme menekankan pada perubahan perilaku yang tampak sebagai indikator terjadinya proses belajar. Menurut behaviorisme , tujuan utama pskologi adalah membuat prediksi dan mengendalikan periaku dansedikitpun tidak ada kaitannya dengan kesadaran. Kajian dari teori in adalah benda – benda atau hal-hal ang dapat diamati secara langsung yaitu : rangsangan (stimullus) dan gerak balas (respon ). Misalnya : untuk mengubahsusasana kelas yang biasanya pasif ketika diberi pertanyaan , maka seseorang pendidik atau guru harus mengubah atau meodifikasi stimuusnya : misalnya dengan mamberikan hadah pada siswa yang bisa menjawab. Pemberian diharakan dapat memunculkan respon yang diharapkan: yaitu meningkatkan keaktifan siswa dikelas.
Teori Behavioristik:
1. Mementingkan faktor lingkungan
2. Menekankan pada faktor bagian
3. Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
4. Sifatnya mekanis
5. Mementingkan masa lalu

B. Dasar – Dasar Dari Teori Behaviorsme
1. Asumsi Dasar
Tiga asumsi utama yang secara langsung relevan untuk pelajaran teknologi (Burton, Moore, Magliaro, 1996):
1. Peran pelajar ( The Role Of Learner ) : pengetahuan adalah tindakan. Penekanan untuk merespon aktif dari pelajar. Para pelajar harus terlibat dalam perilaku untuk belajar dan belajar untuk memvalidasi bahwa telah terjadi.
2. Sifat belajar (The Nature of Learning ): Belajar didefinisikan sebagai perubahan perilaku karena sebuah fungsi bangunan asosiasi antara kesempatan pada perilaku yang terjadi (peristiwa stimulus) dan perilaku itu sendiri (respons acara).
3. Pada prinsip-prinsip umum belajar (The Generality of Learning Principles ): dasar yang mendukung proses belajar atau menghalangi adalah universal untuk semua organisme.
2. Konsep Dan Prinsip Dasar
a. Respondent Learning
respondent learning merupakan metodologi dari behaviorisme yang juga ddisebut clasical conditioning yang dicetuskan oleh platov. Dalam penelitiannya patov meggunakan anjing sebagai samplenya : langkah – langkahnya
• Sepotong daging diberikan kepada seekor anjing (UCS), anjing seketika meneteskan air liur (UCR)
• Bel dibunyikan (CS), tidak ada reaksi apapun yang ditunjukkan oleh anjing percobaan
• Sepotong daging (UCS) diikuti bunyi bel (CS) : anjing meneteskan air liur (UCR) Langkah 2 diatas dilakukan berulang-ulang, sampai suatu saat ketika :
• Bel berbunyi (CS) : anjing meneteskan air liur (CR).
Situasi yang kurang lebih sama bisa terjadi di sekolah, ketika siswa, melalui proses yang tidak mereka sadari, belajar menyukai atau membenci pelajaran tertentu karena adanya CR (Conditioned Response) yang bisa berasal dari perilaku guru, situasi kelas yang tidak bersahabat (atau sebaliknya) atau hal-hal lain yang menyebabkan siswa menghubungkan satu kejadian dengan kejadian lain (associative learning) yang pada akhirnya membuat mereka memiliki sikap tertentu terhadap aktifitas belajar.
John B. Watson lebih dikenal sebagai pendiri Gerakan Behaviorisme dalam bidang Psikologi di AS. Bukan saja Watson yang menciptakan istilah Behaviorisme, tetapi ia juga mengembangkan konsep dasarnya. Watson sangat terpengaruh oleh teori Pavlov, dan menerima model Pavlov, Classical Conditioning, sebagai penjelasan proses belajar. Menurut Watson, manusia dilahirkan dengan sejumlah refleks yang terbatas, -sedangkan belajar adalah hasil pengkondisian reflek-reflek tersebut. Oleh karena itu, menurut Watson, perbedaan kemampuan yang ada diantara manusia semata-mata disebabkan karena pengalaman (baca pengkondisian) yang berbeda, karena pada awalnya manusia semua sama. Teori environmentalism yang berkaitan dengan masalah IQ nampaknya berkembang dari proposisi Watson tersebut.



b. Operant Conditioning
Skinner mengembangkan teori Classical Conditioning Pavlov karena menurut Skinner, teori Pavlov hanya bisa menjelaskan proses belajar melalui interaksi stimulus dan respon yang sederhana saja. Untuk perilaku manusia yang kompleks, menurut Skinner, tentu diperlukan interaksi stimulus dan respon yang kompleks pula. Dalam teorinya, Skinner mengatakan bahwa komponen belajar terdiri dari stimulus, penguatan (reinforcement) dan respon.
Positive reinforcement (Penguat Positif): memperkuat perilaku yang diharapkan dengan jalan menghadirkan penguat positif setelah perilaku tertentu terjadi. Misalnya, jika seorang siswa berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan guru dengan benar, maka pujian yang diberikan guru sesaat setelah jawaban yang benar diberikan akan menyebabkan siswa berupaya memberi jawaban yang benar di kemudian hari.
Negative reinforcement (Penguat Negatif): dikatakan penguat negatif, karena dengan menghilangkan (atau tidak menghadirkan) suatu perlakuan tertentu, maka respon siswa jadi lebih baik. Misalnya, guru yang selalu melaksanakan tes atau quiz mendadak di kelas. Jika pada suatu ketika kebiasaan ini dihilangkan dan kemampuan yang ditunjukkan siswa sama bagusnya dengan ketika praktek tes mendadak biasa dilaksanakan, maka dalam hal ini tes mendadak tsb. dinamakan penguat negative.
c. Observational Learning
Fungsi Observational Learning Sebagian besar perilaku manusia dan keterampilan kognitifnya dipelajari melalui pengamatan terhadap model. Fungsi observational learning adalah sebagai berikut :
1) Modelling dapat mengajari observer keterampilan dan aturan-aturan berperilaku.
2) Modelling dapat menghambat ataupun memperlancar perilaku yang sudah dimiliki orang.
3)Perilaku model dapat berfungsi sebagai stimulus dan isyarat bagi orang untuk melaksanakan perilaku yang sudah dimilikinya.
4) Modeling dapat merangsang timbulnya emosi. Orang dapat berpersepsi dan berperilaku secara berbeda dalam keadaan emosi tinggi.
5) Symbolic modelling dapat membentuk citra orang tentang realitas sosial karena menggambarkan hubungan manusia dengan aktivitas yang dilakukannya.
Proses Observational Learning menurut brandura. ( 1977 ) :Belajar mencakup pemrosesan informasi. Kekuatan modelling terletak pada kemampuannya untuk mempengaruhi proses tersebut. Observational learning memerlukan empat macam proses utama:
a) Proses memperhatikan (attentional processes). Jika orang belajar melalui modelling, maka mereka harus memperhatikan dan mempersepsi perilaku model secara tepat. Tingkat keberhasilan belajar itu ditentukan oleh karakteristik model maupun karakteristik pengamat itu sendiri. Karakteristik model yang merupakan variabel penentu tingkat perhatian itu mencakup frekuensi kehadirannya, kejelasannya, daya tarik personalnya, dan nilai fungsional perilaku model itu. Karakteristik pengamat yang penting untuk proses perhatian adalah kapasitas sensorisnya, tingkat ketertarikannya, kebiasaan persepsinya, dan reinforcement masa lalunya.
b) Proses retensi (retention processes). Agar efektif, modelling harus disimpan dalam ingatan. Retensi ini dapat dilakukan dengan cara menyimpan informasi secara imaginal atau mengkodekan peristiwa model ke dalam simbol simbol verbal yang mudah dipergunakan. Materi yang bermakna bagi pengamat dan menambah pengalaman sebelumnya akan lebih mudah diingat. Cara lain untuk mengingat adalah dengan membayangkan perilaku modelatau dengan mempraktekkannya.Keterampilan dan struktur kognitif pengamat dapat memperkuat retensi. Motivasi untuk belajar juga berperan dalam retensi, meskipun insentif
lebih bersifat fasilitatif daripada keharusan.
c) Proses produksi. Pada tahap tertentu, gambaran simbolik tentang perilaku model mungkin perlu diterjemahkan ke dalam tindakan yang efektif. Pengamat memerlukan gambaran kognitif yang akurat tentang perilaku model untuk dibandingkan dengan umpan balik sensoris dari perbuatannya. Modelling korektif merupakan cara yang efektif untuk memberikan umpan balik bila pengamat melakukan kinerja yang tidak tepat.Variabel pengamat yang mempengaruhi reproduksi perilaku mencakup kapasitas fisiknya, apakah perbendaharaan responnya sudah mencakup komponen komponen respon yang diperlukan, dan kemampuannya untuk melakukan penyesuaian korektif bila mencobakan perilaku baru.
d) Proses motivasi dan penguat. Apakah orang mempraktekkan apa yang sudah dipelajarinya atau tidak, tergantung pada motivasinya. Pengamat akan cenderung mengadopsi perilaku model jika perilaku tersebut:
(a) menghasilkan imbalan eksternal;
(b) secara internal pengamat memberikan penilaian yang positif; dan
(c) pengamat melihat bahwa perilaku tersebut bermanfaat bagi model itu sendiri.
Antisipasi terhadap akibat yang positif dan negatif menentukan aspek aspek yang mana dari perilaku model itu yang diamati atau diabaikan oleh pengamat.


C, Perbedaan antara pembelajaran konstruktinistik dan behavioristik

kostruktivistik behavioristik
pengetahuan adalah non objek, bersifat konteporer, selalu berubah – ubah dan tidak menentu Pengtahuan adalah objektif, pasti, tetap, tidak berubah. Pengetahuan telah terstuktur dengan rapi
Belajar adalah penyusunan pengetahuan dari pengalaman konkrit, aktvitas kolaboratif, dan refleksi.
Mengajar adalah menata ingkngan agar si belajar akan termotivasi dlam menggalai makna serta tmenghargai ketidak menentuan Belajar adalah memperoleh pengetahuan
Megajar adalah memindahkan pengtahuan kepada oarang yang belajar
Sibelajar akan memiliki pemahaman yang berbeda terhadap pengetahuan tergantung pada engalaman, dan prespektif ang dipakai dalam menginterprestasi Sibelajar akan memiliki pemahaman yang sma terhadap pengetahuan yang diajarkan. Artinya, apa yang dipahami oleh pengajar itulah yang harus dipahami oleh si belajar
Pembelajaran menekanakan pada proses Pembelajaran menekankan pada hasil (outcome)


D. Penemuan awal dari teknologi dalam pembelajaran
1. Teaching Mechine ( Mesin Pengajar )
Self-scoring device : dikembangkan oleh peterson yang dalam eksperimen ada perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar antara siswa yang diberi Self-scoring device dalam penugasan tersebut
Skiner’ mechine timbul karena anggapan dari skiner yang mana respon dari peserta didik haruslah diberi penguat. Namun jika kelasnya terlalu besar maka guru akan sedikit kesulitan dalam memberi penguat dalam suatu respon.dan jika itu terjadi maka guru biasanya memberi penguat negatif ( hukuman ). Untuk itu skiner membuat skiner’ machine meskipun hampir sama dengan Pressey’s, skinner membuat siswa untuk mengetahui respon apakah salah atau benar dengan sendirinya tanpa multiple choise. Hal ini membuat siswa sulit unuk menjawab namun langkah tersebut dapat megetahui respon-respon yang salah dengan lebih teliti.
2. Films
Research on Stimuli
pada penelitian oleh Weiss dan Fine (1955),Wittich dan Folkes (1946) menghasilkan bahwa dengan menampilkan bahan-bahan pelajaran yang akan diajarkan sebelum pengajaran akan meningkatkan hasil belajar siswa ( pemahaman ) namun dalam peneliatian oleh Gibson (1947),Kimble dan Wulff (1953),Lumsdaine dan Sulzer (1951), McGuire (1953a), Roshal (1949),dan Ryan dan Hochberg (1954) mengumumkan ada hasil yang berbeda dengan penelitian weiss bahwa dengan films maka siswa tidak dapat menyimpulkan tanda-tanda materi untuk membuat respon yang benar
Research on Response
Dengan audiovisual dimungkinkan siswa untuk semua system motoriknya bekerja . dari hasil penelitian dari Kanner & Sulzer, 1955; Kendler, Cook, &Kendler,1953;Kendler,Kendler,&Cook, 1954; McGuire, 1954). Bahwa dengan guru mempresentasikan menggunakan televise (audiovisual ) sangat efektiff. Siswa langgung merespone jika diberi pertanyaan

3. Progam pengajaran ( proggamed instruction )
Pada tahun 1958 (skiner’s ) menggembangkan konsep teacing mechine menjadi progam pengajaran yang dinamakan Progam book. Dalam progam book mempresentasikan alur dari Sebuah buku ( bahan ajar ), mementingkan repon ( tanggapan ) dari peserta didik , dan mempresentasikan pengetahuan yang baru dan langsung diberi penguat positif. Progam pengajaran ini sangat popular pada th 60 an karena beberapa hal diantaranya : mudah dalam memproduksinya (memakai ) , bisa dibawa kemana-mana,tidak kompleks , biaya peralatan sangat murah.
1. Linier progaming
Linier program mencakup beberapa pertemuan dalam suatu tatanan yang urut. Progam ini diadopsi dari skinner yang mana peserta didik diberi pertanyaan uraian.
2. Instrisic (branching ) progaming
Instrisic merupakan pengembangan dari perssey yang mana menekankan pada subtansial , sub bab dari buku dan multiple choise





E. Aplikasi Teori Behavioristik terhadap Pembelajaran Siswa
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menerapkan teori behavioristik adalah ciri-ciri kuat yang mendasarinya yaitu:
a. Mementingkan pengaruh lingkungan
b. Mementingkan bagian-bagian
c. Mementingkan peranan reaksi
d. Mengutamakan mekanisme terbentuknya hasil belajar melalui prosedur stimulus respon
e. Mementingkan peranan kemampuan yang sudah terbentuk sebelumnya
f. Mementingkan pembentukan kebiasaan melalui latihan dan pengulangan
g. Hasil belajar yang dicapai adalah munculnya perilaku yang diinginkan.
Sebagai konsekuensi teori ini, para guru yang menggunakan paradigma behaviorisme akan menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap, sehingga tujuan pembelajaran yang harus dikuasai siswa disampaikan secara utuh oleh guru. Guru tidak banyak memberi ceramah, tetapi instruksi singkat yng diikuti contoh-contoh baik dilakukan sendiri maupun melalui simulasi. Bahan pelajaran disusun secara hierarki dari yang sederhana samapi pada yang kompleks.
Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan tertentu. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Kesalahan harus segera diperbaiki. Pengulangan dan latihan digunakan supaya perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behavioristik ini adalah tebentuknya suatu perilaku yang diinginkan. Perilaku yang diinginkan mendapat penguatan positif dan perilaku yang kurang sesuai mendapat penghargaan negatif. Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang tampak.
Kritik terhadap behavioristik adalah pembelajaran siswa yang berpusat pada guru, bersifaat mekanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang dapat diamati dan diukur. Kritik ini sangat tidak berdasar karena penggunaan teori behavioristik mempunyai persyartan tertentu sesuai dengan ciri yang dimunculkannya. Tidak setiap mata pelajaran bisa memakai metode ini, sehingga kejelian dan kepekaan guru pada situasi dan kondisi belajar sangat penting untuk menerapkan kondisi behavioristik.
Metode behavioristik ini sangat cocok untuk perolehan kemampaun yang membuthkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti :Kecepatan, spontanitas, kelenturan, reflek, daya tahan dan sebagainya, contohnya: percakapan bahasa asing, mengetik, menari, menggunakan komputer, berenang, olahraga dan sebagainya. Teori ini juga cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominansi peran orang dewasa, suka mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian.
Penerapan teori behaviroristik yang salah dalam suatu situasi pembelajaran juga mengakibatkan terjadinya proses pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan bagi siswa yaitu guru sebagai central, bersikap otoriter, komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih dan menentukan apa yang harus dipelajari murid. Murid dipandang pasif , perlu motivasi dari luar, dan sangat dipengaruhi oleh penguatan yang diberikan guru. Murid hanya mendengarkan denga tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif. Penggunaan hukuman yang sangat dihindari oelh para tokoh behavioristik justru dianggap metode yang paling efektif untuk menertibkan siswa.

F. Model Pembelajaran Saat ini dan Lahirnya Berbagai Model Tersebut

1. Personalized system of instruction ( pembelajaran individu )

Model pembelajaran Individu dicetuskan oleh fred keller dan Sherman pada tahun 1974. Model ini sebenarnya pengembangan dari pengajaran terprogram yang diciptakan oleh skinner (dalam Sulaiman, 1988), pada prinsipnya terdiri atas langkah-langkahyang tersusun menurut urutan yang membawa peserta didik dan apa yang telah diketahuinya sampai kepada apa yang harus diketahuinya, yaitu tujuan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran individu fred keller ialah membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar menurut kecepatan masing-masing, dengan cirinya adalah :
a) memungkinkan mahasiswa belajar sendiri;
b) memperhatikan perbedaan kecepatan belajar mahasiswa;
c) terdapat kejelasan tujuan yang harus dipahami;
d) memungkinkan mahasiswa berpartisipasi aktif;
e) secara optimal menerapkan belajar tuntas.

Prinsip-prinsip pada model Keller Plan (Sudjoko, 1985) meliputi:
a. Satu Course dibagi atas beberapa unit yang berurutan.
b. Tiap unit berisi tujuan, prosedur kerja dan dan beberapa persoalan.
c. Mahasiswa belajar sendiriatas petunjuk kerja dari unit satu ke unit berikutnya secara berurutan.
d. Mahasiswa bisa mengambil ujian untuk masing-masing unit kapan saja merasa telah siap.
e. Tiap kuliah dan demonstrasi hanya digunakan untuk sekedar memberi motivasi belajar dan bukan merupakan sumber informasi.
f. Tidak harus ada media seperti audio visual, tape dan slide.
g. Staf yang terlibat adalah instruktur (dosen) dan Proctor (undergraduate students) yaitu siswa yang dianggap mampu menguasai seluruh unit

2. Bloom’s learning for mastery ( Strategi Belajar Tuntas )

Benyamin S. Bloom (1968) di dalam kertas kerjanya “learning for mastery theory and practice” mengembangkan atau mengoperasionalkan “model of school learning” konsep John B Carroll (1963). Pengembangan itu berupa penyusunan suatu strategi belajar tuntas dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
Pada pokoknya satrategis itu ialah “jika kepada siswa diberikan waktu yang cukup (sufficient) dan mereka diperlakukan secara tepat (appropriate treatment), maka mereka akan mampu dan dapat belajar sesuai dengan tuntutan dan sasaran (obyektives) yang diharapkan”.
Selanjutnya menurut Bloom beberapa implikasi belajar tuntas dapat disebutkan sebagai berikut :
• Dengan kondisi optimal, sebagian besar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara tuntas (mastery learning).
• Tugas guru adalah mengusahakan setiap kemungkinan untuk menciptakan kondisi yang optimal, meliputi waktu, metode, media dan umpan yang baik bagi siswa.
• Yang dihadapi guru adalah siswa-siswa yang mempunyai keanekaragaman individual. Karena itu kondisi optimal mereka juga beraneka ragam.
• Perumusan tujuan instruksional khusus sebagai satuan pelajaran mutlak diperhatikan, agar supaya para siswa mengerti hakikat tujuan dan prosa dan belajar.
• Bahan pelajaran dijabarkan dalam satuan-satuan pelajaran yang kecil-krcil dan selalu diadakan pengujian awal (pretest) pada permulaan pelajaran dan penyajian akhir (posttest) pada akhir satuan akhir pelajaran.
• Diusahakan membentuk kelompok-kelompok yang kecil (4-6 orang) yang dapat berteman secara teratur sehingga dapat saling membantu dalam memecahkan kesulitan-kesulitan belajar siswa secara efektif dan efisien.
• Sistem evaluasi berdasarkan atas tingkat penguasaan tujuan instruksional khusus bagi materi pelajaran yang bersangkutan yaitu menggunakan “criteria referenced test” bukannya “norm referenced test”.
Ciri-ciri belajar/mengajar dengan prinsip Belajar Tuntas Pada dasarnya ada enam macam ciri pokok pada belajar/mengajar dengan prinsip belajar tuntas, yaitu :
• Berdasarkan atas tujuan instruksional yang hendak dicapai yang sudah ditentukan lebih dahulu
• Memperhatikan perbedaan individu siswa (asal perbedaan) terutama dalam kemampuan dan kecepatan belajarnya
• Menggunakan prinsip belajar siswa aktif
• Menggunakan satuan pelajaran yang kecil
• Menggunakan system evaluasi yang kontinyu dan berdasarkan atas kriteria, agar guru maupun siswa dapat segera memperoleh balikan
• Menggunakan program pengayaan dan program perbaikan.
Variabel-variabel Belajar Tuntas
• Bakat siswa (aptitude) : Hasil penelitian menunjukan bahwa ada korelasi yang cukup tinggi antara bakat dengan hasil pelajaran
• Ketekunan belajar (perseverance) : Ketekunan erat kaitannya dengan dorongan yang timbul dalam diri siswa untuk belajar dan mengolah informasi secara efektif dan efisien serta pengembangan minat dan sikap yang diwujudkan dalam setiap langkah instruksional.
• Kualitas pembelajaran (quality of instruction) : Kualitas pembelajaran merupakan keadaan yang mendorong siswa untuk aktif belkajar belajar dan mempertahankan kondisinya agar tetap dalam keadaan siap menerima pelajaran.Kualitas pembelajaran ditentukan oleh kualitas penyajian, penjelasan, dan pengaturan unsure-unsur tugas belajar
• Kesempatan waktu yang tersedia (time allowed for learning) : Penyediaan waktu yang cukup untuk belajar dalam rangka mencapai tujuan instruksional yang ditetapkan dalam suatu mata pelajaran, bidang studi atu pokok bahasan yang berbeda-beda sesuai dengan bobot bahan pelajaran dan tujuan yang ditetapkan

3. Precision teaching (precision mengajar )

Precision mengajar adalah tepat dan sistematis metode penilaian pelajaran taktik dan kurikulum. Ini adalah salah satu dari beberapa analisis kuantitatif perilaku bentuk perilaku diterapkan analisis.pengajaran precision lahir dari penelitian skinner yang kemudian di implementasikan oleh Ogden Lindsley di tahun 1960-an kedalam bidang pendidikan. Pengajaran Precision merupakan jenis diprogram instruksi yang berfokus pada frekuensi sangat utama. Dengan memfokuskan diri untuk kelancaran, guru dapat menyesuaikan kurikulum untuk setiap pelajar untuk memaksimalkan belajar berdasarkan hasil pengukuran kecepatan belajar. Salah satu penekanan dari pengajaran precisioan adalah guru dan murid haruslah dapat menghitung dan menganalisis response-response yang benar dan yang salah. Pengajaran dapat dengan pendekatan atau metode apapun. Misalnya, yang paling efektif aplikasi Precision Mengajar telah bila dikombinasikan dengan model pengajaran langsung [1] sebagai Anak-anak muda sebagai lima mereka telah charted kelancaran pengukuran dan presisi mengajar dimanfaatkan untuk meningkatkan pembelajaran. Menurut Owen Putih [2], Precision Mengajar "telah berhasil digunakan untuk mengajar perkembangan peserta didik mulai dari SD sampai Universitas, dari yang sangat muda untuk yang sangat tua." . dalam menyesuaikan kuriikulum atau kecepatan pengajaran guru haruslah membuat penilaian (yang elah dibuat oleh Ogden Lindsley ) :
• Standar Celeration Chart :Ogden Lindsley menciptakan standar celeration bagan karena sejumlah besar perbedaan antara cara setiap guru adalah charting's perilaku mereka belajar di University of Kansas Anak Rehabilitasi unit. Lindsley bahwa diperlukan waktu 20 sampai 30 menit untuk berbagi satu proyek karena masing-masing grafik harus jelas dan dijelaskan. Dengan demikian, standar celeration grafik yang telah dikembangkan di x-axis adalah untuk mengakomodasi menambahkan skala penuh sekolah semester (140 hari). Y-axis yang telah di kalikan menampung skala frekuensi mulai dari 1 per hari ke 1.000 per menit. Terbesar adalah manfaat yang baru dengan grafik, siswa yang berbeda charted oleh guru yang berbeda akan tetap memiliki foto kemajuan yang dapat dibandingkan dan dievaluasi.
• Standar Celeration grafik: Kefasihan untuk mengukur, presisi mengajar pengajaran semi-logaritma grafik disebut Standar Celeration Chart. Grafik memungkinkan untuk demonstrasi perubahan di tingkat akuisisi dan memungkinkan guru untuk menilai kinerja murid Percepatan walaupun hanya beberapa waktu. Dengan memanfaatkan grafik ini, guru dapat dengan cepat menyesuaikan kurikulum untuk memaksimalkan murid-muridnya dalam belajar. Grafik dikembangkan oleh Lindsley di tahun 1950
4. Direct instruction ( Pembelajaran langsung )
Pengajaran langsung merupakan hasil adopsi dari model yang dikembangkan sregtried Engelmann. Pembelajaran langsung pada umumnya dirancang sercara khusus untuk mengembangkan aktivitas belajar di pihak siswa berkaitan dengan aspek pengetahuan procedural serta pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik yang dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Fokus utama dari pembelajarn ini adalah adanya pelatihan-pelatihan yang dapat diterapkan dari keadaan nyata yang sederhana sampai yang lebih kompleks.
Untuk melakukan prosedur tersebut diperlukan tiga analisis (Engelmann dan carnine):
1. Analisis behavioristik : pada analisis ini lingkungan belajar sangat mempengaruhi proses belajar
2. Analisis komunikasi : guru dituntut untuk mencari rancangan yang effektif dalam penyampaian materi
3. Analisis pengetahuan : guru mempertimbangkan antara konsep dan keahlian yang dapat diurutkan dari yang sederhana sampai yang lebih kompleks.
Menurut englemann materi yang diberikan oleh guru haruslah terfokus pada :
1. Pempresentasian dan pengkomunikasian suatu pelajaran kepada peserta didik
2. Adanya syarat untuk kelulusan keahlian dan kemampuan dengan cara target tugas
3. Pemecahan masalah yang dihadapi siswa pada analisis tugas
4. Bagaimana sisiwa belajar pada point dan strategi untuk sukses
5. Pencapaian
6. Beljara bagaimana mengkonstruk desain tugas yang baik
2. Distance education and tutoring system
Menigkatnya banyak sekolah yang menerapkan distance education yang menitik beratkan pada progam pembelajaran yang berbasis komputer.dalam distance and tutorial system guru mempunai tugas memotivasi siswa. Mengingat factor lingkungan dan guru mempengaruhi hasil belajar maka dlam distance education dibuatlah yang namanya tutorial
3. Computer as tutors
Model tutorial sudah dikembangkan oleh sacrotes. Menurut bennet keuntungan penggunaan computer sebagai tutor adalah self-pacing, dapat membantu kapan saja ketika pengajaran, relative tetap dalam pengevaluasian dan ulangan terhadap siswa, disamping itu dengan penggunaan komputer sebagai tutor dapat mengurangi prasangka terhadap siswa.
Half mengidentifikasi 3 peranan computer sebagai tutor :
1. Pengkontrol dari kurikulum dengan penyeleksian dan mengurutkan dari bahan yang akan diajarkan.
2. Pengrespon dari pertanyaan tentang subjek
3. Menentukan jika pengajara membutuhkan pertolongan ka ingin mengembangkan skill
Menurut Cohen, Kulik, dan Kulik (1982) jika siswa telah menerima tutor biasanya akan dapat merubah tingkah lakuh dari siswa tersebut menjadi lebih positif (baik )







\
















BAB II
PENUTUP

• Kesimpulan :
o Aliran behaviorisme menekankan pada perubahan perilaku yang tampak sebagai indikator terjadinya proses belajar
o Teori Behavioristik:
 Mementingkan faktor lingkungan
 Menekankan pada faktor bagian
 Menekankan pada tingkah laku yang nampak dengan mempergunakan metode obyektif.
 Sifatnya mekanis
 Mementingkan masa lalu
o Tiga asumsi utama yang secara langsung relevan untuk pelajaran teknologi (Burton, Moore, Magliaro, 1996):
 Peran pelajar ( The Role Of Learner )
 Sifat belajar (The Nature of Learning )
 Pada prinsip-prinsip umum belajar (The Generality of Learning Principles )
o Konsep Dan Prinsip DasarRespondent Learning
 Operant Conditioning
 Respondent Learning
 . Observational Learning
o Model Pembelajaran Saat ini dan Lahirnya Berbagai Model Tersebut
 Personalized system of instruction ( pembelajaran individu )
 Bloom’s learning for mastery ( Strategi Belajar Tuntas )
 Precision teaching (precision mengajar )
 istance education and tutoring systemComputer as tutors
o Saran
untuk para guru diusahakan menggunakan model – model pembelajaran yang bervariasi yang disesuaikan dengan materi (sub bab ) sehingga diharapkan dapat mencapai ndikator yang telah ditentukan sebelumnya

o










DAFTAR PUSTAKA
Nursalim,Mochamad, 2007. Psikologi Pendidikan, Jakarta: unesa universty press
Behaviorism and instructional Technology,2005. behaviorism and instructional technology
Nursidik,yahya,2008.Teori Behaviorisme.artikel: attachme
free hit counter

hit counter